TIM ITU BUKAN SEKEDAR TENTANG SIAPA DAN BERAPA ORANG

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/

Dulu pas pengalaman pertama kali punya Pembantu (sekarang populer disebut ART), saya mengambil satu orang untuk mengerjakan berbagai tugas teknis rumah mulai bersih-bersih sampai masak.

Saya lihat, selepas menyapu pagi, buat nyiapin makan siang aja perlu waktu 3 jam. Maklum, dirumah lumayan banyak orang, ditambah nyiapin makan karyawan kantor yang kantornya juga di rumah.

Karena melihat waktu kerjanya gak efisien, saya putuskan mengambil 1 pembantu lagi berharap pekerjaannya lebih cepat.

Kenyataannya?

  1. Kerja masak, waktunya tetap sama. Pas pembantu pertama masih sendirian, dia bisa kerja fokus. Pas berdua, kerjanya sambil ngerumpi. Jadi, ya lama di ngerumpi. Potong sayur sambil ngerumpi. Ngupas bawang sambil ngerumpi bareng pembantu kedua.
  2. Pembantu yang pertama awalnya gak ada pikiran macem-macem. Begitu ada teman ngerumpi, ngerumpinya bareng pembantu kedua ngomongin kejelekan majikannya. Ngomongin istri saya, ngomongin anak-anak saya, yang jelek-jelek aja tuh.
  3. Pembantu pertama awalnya nurut, lama-lama malah suka nentang. Suka mbanding-mbandingin beban kerja dengan pembantu satunya. Melihat pembantu pertama berani kayak gitu, pembantu kedua gak mau kalah.

Walhasil, nambah orang pengennya makin produktif, yang terjadi malah runyam.

Maka saat kita merasa ‘kurang orang’ dalam menggarap pekerjaan, bisa jadi solusinya tidak cukup dengan hanya menambah orang baru.

Karena produktif atau tidaknya sebuah tim, bukan sekedar ditentukan oleh siapa dan berapa jumlah orang di dalamnya. Ada satu faktor lagi yang super penting. “Bagaimana INTERAKSI di dalam tim”

Saya pribadi pernah merasakan ada didalam tim kepanitiaan Seminar Internasional yang diurus tidak sampai 10 orang. Semuanya lancar dengan orang segitu. Karena INTERAKSI antar kami sangat efektif. Nggak banyak drama. Segala kesalahan dievaluasi terbuka dan tanpa baper-baper, sehingga masalah lekas tertangani dan segera bisa lanjut ke progress berikutnya.

So, sebagai Leader, kita perlu memperhatikan INTERAKSI di dalam Tim. Bukan tidak mungkin, tim yang sedikit pun, bisa menyelesaikan hal besar, jika dibimbing untuk ber-INTERAKSI secara efektif dan produktif.

Ditulis Oleh:

Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *