Dalam menjalankan pekerjaan, sering terjadi pertentangan antara dua hal:
“Kalo saya ngerjainnya perfect, bakal lama nih, bisa-bisa gak on time.”
“Bisa sih on time, tapi hasilnya ya biasa aja, gak bisa perfect.”
Dalam pengalaman pribadi saya, dua paham di atas lebih sering membatasi daripada mengoptimalkan.
Dengan mengunci pikiran pada dua pilihan tersebut, kita jadi seakan tak punya pilihan lain. Padahal, sebenarnya masih ada pilihan ketiga, “Ngerjain perfect, dan tetap on time.”
Masa mungkin sih?
Sejauh saya menjalankan bisnis dan bertemu ragam-ragam karyawan, atau menjadi tim dalam sebuah proyek, peluang terwujudnya pilihan ketiga itu besar.
Caranya, pertama-tama hindari diri mengunci pikiran hanya pada pilihan satu dan dua.
Jim Collins menyebutnya sebagai ‘Tyranny of OR’ dimana tirani pikiran membatasi untuk hanya bisa memilih salah satunya.
Lebih lanjut, Jim Collins mengajarkan untuk berpindah pada ‘Genius of AND’, membiasakan pikiran untuk melihat kemungkinan mengejar semua hal baik sekaligus.
Daripada, “Pilihan satu ATAU dua?”, lebih baik, “Pilihan satu DAN dua sekaligus!”
Setelah mengelola pikiran dengan ‘Genius of AND’, baru dilakukan proses manajemen diri dengan baik. Bentuknya bisa mengalokasikan waktu, mengelola prioritas, mengatur sumber daya, melakukan delegasi, belajar hal baru, mencoba mencari cara cerdas, dan lakukan hal yang bisa dilakukan.
Jika kita melakukan segala upaya manajemen diri dengan tetap mempertahankan ‘Tyranny of OR’, maka pikiran akan selalu membatasi proses manajemen itu. Saat sudah menggeser ke ‘Genius of AND’, segala proses manajemen diri akan menemukan hal-hal positif tidak terduga.
Tidak heran, banyak guru-guru kehidupan mengajarkan mengelola pikiran, karena itu merupakan salah satu pintu besar dimana peluang dan batasan seseorang ditentukan.
Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111