Salah satu peran Pemimpin adalah mengembangkan manusia membangun tim pemenang. Untuk itulah seorang Pemimpin perlu menjadi Coach terbaik bagi orang-orang yang dipimpinnya (Leader as a Coach)
Tapi akan selalu muncul satu keluhan berulang. “Kalau dia sudah dikembangkan, terus keluar untuk bergabung dengan kompetitor, bagaimana?”
Kehilangan tim itu niscaya. Tidak bisa dihindari. Banyak sebab, mulai dari mereka (tim) berpindah haluan, berubah orientasi (mau fokus ke keluarga), keterbatasan fisik (sakit), dan lain sebagainya. Sangat sulit tentunya jika sampai kehilangan key person.
Guru saya mengajarkan, bahwa Pemimpin itu perlu mengandalkan orang lain, namun tak boleh bergantung padanya.
Pemimpin yang baik, mempercayakan tugas penting pada tim, namun selalu siap mengganti dengan orang lain saat tim yang ada tidak lagi berfungsi.
Untuk mewujudkannya, Pemimpin perlu menjadi Pabrik Manusia. Setiap hari dan setiap waktu secara aktif membina, mengembangkan, menumbuhkan orang-orang terbaik, membawa mereka dari orang biasa menjadi sosok-sosok hebat.
Peran sebagai Pabrik Manusia tidak bisa menjadi sampingan, melainkan terprioritaskan sebagai agenda utama, bersama dengan pencapaian target kinerja. Tak ada yang boleh didahulukan antara mengejar ketecapaian target dengan mengembangkan orang. Keduanya beriringan.
Dalam rangka mewujudkan Pabrik Manusia, setiap pemimpin musti mencanangkan dalam hati, “Saya adalah Coach bagi tim!” serta mengkomitmenkan waktu dan tenaga. Tak boleh lupa untuk selalu meningkatkan kemampuan melatih dan mengembangkan orang, sehingga perannya sebagai Coach dapat dilakukan semakin baik.
Sudah siap menjadi Coach bagi tim?
Ditulis Oleh :
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111