NGELMU BELUM SELESAI ITU, BAHAYA.

  • kaniranacoaching
  • Jun 06, 2023
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrjea5L0H5k5v0.riqjzbkF;_ylu=c2VjA2ZwLWF0dHJpYgRzbGsDcnVybA--/RV=2/RE=1686061259/RO=11/RU=https%3a%2f%2ftausiyahrutin.blogspot.com%2f2016%2f05%2fpentingnya-menuntut-ilmu-syari.html/RK=2/RS=AdUeNKfXA0qlZGz4tqJCQo6yW5I-

Gini maksudnya…
Terkadang saat kita berguru ke seseorang, baru belajar dikit langsung ada bisikan, “Oh, gini doang, saya juga bisa!”

Habis itu, langsung cabut. Gak lagi meneruskan proses belajar. Dengan pemahaman seadanya, dia lakukan yang “gini doang” tadi dengan usaha sangat keras. Terus dicoba, dicoba, dicoba, dan hasilnya nihil.

Apa yang salah?

Segala hal “gini doang” itu selalu punya dasar dan landasan. Dan yang dasar dan landasan ini seringkali nggak terucap melalui mulut sang guru berupa tips & trick. Tapi tercermin dari sikap perilaku sehari-hari.

Itulah kenapa, bahaya berguru setangah-setengah. Merasa semua ilmu akan turun dari kata-kata, nggak mau sabar mengabdi dan menanti hadirnya kebijaksanaan. Selalu berharap tips & trick yang langsung tokcer.

Karena, berguru musti dituntaskan lewat interaksi panjang serta lama dengan Sang Guru. Bukan sesi-sesi singkat yang sekedar dapat ilmu, hanya diikuti sebagian, cuma setengah matang. Dan lebih menipu lagi, ilmu setengah matang itu justru seringnya terlihat ajaib dan keren.

Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *