MEMIMPIN DIRI, SEBUAH TANTANGAN, BAHKAN BAGI SAYA


Dua bulan belakangan adalah masa-masa berat, sejak pekerjaan super numpuk pasca beres sidang terbuka promosi doktor di juli 2022, Pasalnya, Long COVID saya kambuhan cukup sering.

Juli 2021 tahun lalu, kala Delta menyerang negeri kita, saya termasuk satu dari sekian orang yang merasakan opname di ruang isolasi rumah sakit, bahkan sampai harus mendapat donor plasma karena sudah masuk gejala berat. Sejak itu hingga sekarang, kalau terlalu lelah, sesak nafas menyerang dan membuat harus duduk diam untuk mengembalikan ritme nafas agar normal kembali.

Dua pekan terakhir, tubuh saya seperti mencapai batas. Demam berhari-hari, sempat sembuh sebentar, lalu demam lebih parah. Trombosit rendah di bawah batas minimal. Saya sampai harus opname lagi untuk rehidrasi. Kata dokter cuma satu: “Kamu kelelahan, dan Long COVID-mu membuat kesembuhanmu lambat, makanya penyakit gampang masuk dan sembuhnya pelan.”

Sejak Pandemi, saya memang lebih jarang gerak. Aktivitas banyakan di rumah, ngajar online via ZOOM sehingga sering duduk. Saya sadar betul, saya pribadi tidak menjaga kebugaran tubuh.

Dokter memang wanti-wanti bahwa saya tidak boleh berolahraga terlalu berat, terutama yang memaksa nafas ke batas maksimal. Tapi bukan berarti menjadi alasan untuk tidak berolahraga.

Di sini Kepemimpinan saya diuji. Menjadikan sakit sebagai alasan untuk tidak bergerak, atau menyulut sebuah tujuan untuk melawan keterbatasan.

Selama ini saya kalah dengan penyakit, dan itu sepenuhnya salah saya, tanggung jawab saya. Dengan penuh kesadaran, tercanangkan dalam hati untuk kembali menjadikan olahraga sebagai bagian dari hidup.

Mulai mengkomitmen kan diri untuk rajin bersepeda, Berinvestasi alat-alat olahraga sederhana dirumah dan menjalankan olahraga kecil secara rutin di kamar untuk menghasilkan keringat dan pembakaran tubuh serta penguatan kardio, serta berbagai aktivitas gerak lainnya.

Badan ini memang sudah terbatasi oleh sesuatu diluar kendali. Namun, seni Memimpin Diri justru berputar pada bagaimana mengoptimalkan berbagai hal di dalam kendali, mengelolahnya menjadi sesuatu yang menghasilkan output serta outcome positif, bahkan sampai pada tingkat yang tidak kita kira.

Bisakah?

Semua tergantung saya pribadi, karena diri saya, saya yang memimpin, saya yang tanggung jawab.

Ditulis Oleh :


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *