Tak jarang godaan terbesar saat sudah belajar ilmu baru adalah… Mengevaluasi orang lain.
Beberapa peserta Pelatihan Leadership yang saya dampingi, suka curhat…
“Mas, setelah belajar ilmu ini, saya jadi menyadari bahwa atasan saya yang belajar ilmu ini… dia lebih butuh karena kepemimpinannya begini dan begitu…!”
“Mas, perusahaan ini berisi Pemimpin-pemimpin yang gak ideal, jauh dari segala ilmu yang kita pelajari seharian ini…bagaimana saya bisa bekerja dengan optimal?”
Baik… segala keluhan ini manusiawi. Namun, sudahkah kita mengevaluasi diri sendiri terlebih dahulu?
Sudahkah kita berfikir sejauh mana diri kita menjadi Pemimpin yang baik dan efektif?
Sudahkah Kita membayangkan bagaimana diri kita akan menerapkan segala ilmu Kepemimpinan yang sudah dipelajari di pekerjaan sehari-hari?
Karena sejatinya baik atasan, rekan, dan orang-orang di luar kita, adalah pihak yang berada di luar kendali. Keputusan mereka tak bisa dipastikan selalu sesuai dengan kehendak pribadi kita.
Pihak yang sepenuhnya ada dalam kendali, ya diri sendiri.
maka, jika ingin mendapat manfaat terbaik dari belajar ilmu kepemimpinan, entah dari pelatihan, dari buku,dari internet, dll. Fokuskan evaluasi pada diri pribadi.
Pikirkan, bagaimana diri ini memperbaiki kepemimpinan dalam proses kerja bersama tim.
Adapun saat memiliki atasan jauh dari ideal, cukup jadikan pelajaran bagi pribadi. Komitmenkan pada diri untuk tidak mengulangi hal-hal yang dianggap kurang dari atasan, saat memimpin tim dibawah ‘kekuasaan’ kita.
Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111