Kemarin malam saya jalan bareng anak sulung ke sebuah toko barang-barang rumah dari brand terkenal berinisial M. Mata saya tertarik pada kumpulan sisir dengan judul ‘Nature Wooden Hairbrush’ seperti di foto.
Kata ‘Nature’ langsung membangkitkan emosi dan kebanggaan bahwa sisir tersebut adalah produk alami. Artinya jika memakai, saya termasuk sosok yang kembali ke alam, di tengah maraknya produk sintesis.
Setidaknya itu kesan pertama dalam hati…
Sampai saya melihat dari dekat, ternyata yang unsurnya alam cuma pegangannya aja, dari kayu
Bagian penyisirnya, tetap aja pake plastik. bagian tersebut diwarnai layaknya kayu sehingga cocok dengan pegangan ‘Nature’-nya. Langsung dalam hati berkata, “Yah…!
Gagal kalimat itu menjual kepada saya, karena dua hal…
- Saya orangnya terbiasa kritis dan skeptis. Cenderung menolak mengikuti kesan pertama akan sesuatu, sebagus apapun itu.
- Saya mau menyediakan energi melihat dari dekat, hingga menemukan bahwa unsur alam dari ‘Nature’ malah bukan ada fungsi utamanya.
Tapi tulisan saya ini bukan soal kehati-hatian. Kita bisa ambil sudut pandang sebaliknya. Bagaimana kata ‘Nature’ itu cukup menggugah.
Tak sedikit orang bertanya, “Apa saja yang harus saya lakukan untuk bisa mengajak mereka bergerak?”
Seringkali pertanyaan itu terlalu besar. “Apa saja…” menyiratkan begitu banyak hal harus dilakukan. Padahal, sangat mungkin kita cukup bisa menemukan satu atau dua KATA KUNCI… yang jika tepat, akan langsung mengubah keadaan. Layaknya kata ‘Nature’.
Saya mengagumi hal-hal bersifat alam. Maka kata ‘Nature’ menjadi hook efektif buat menggerakkan saya untuk segera mengambil.
ke-skeptis-an-lah penghalang akhir hingga saya mengurungkan niat. Tapi gak selamanya kita ngadepin orang skeptis. Malah dalam banyak situasi saat bicara dan memimpin forum, bisa kita kondisikan agar ke-skeptis-an berkurang. Banyak cara untuk melakukannya.
Sebelum bepikir terlalu besar, coba amati sekitar. Dengarkan segala informasi berputar. Temukan KATA KUNCI apa yang paling menyentuh pikiran dan hati sebuah lingkungan.
KATA KUNCI itu bisa jadi strategi awal yang memudahkan kita membuka pintu pengaruh, sebelum strategi-strategi lainnya diterapkan. Setelah, maka untuk bisa berpengaruh, gunakan KATA KUNCI tersebut secara konsisten, berulang.
Karena sejatinya, saat sebuah kata memang bernilai sebagai KATA KUNCI, pasti sudah akrab di telinga pendengar dan telah lama terasosiasi secara emosional dalam benak mereka.
Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111