Banyak pertanyaan ke saya gini, “Mas, Saya mau belajar ini dan itu, ada pelatihannya gak?”
‘Pelatihan’ yang dimaksud disini, pelatihan formal.
Muncul pertanyaan dibenak saya. Kenapa mesti pada nanyain pelatihan formal ya?
Padahal cara buat belajar itu buanyak.
Ini masalahnya…
Di ‘industri belajar’ hari ini, pelatihan formal sering dijual berlebihan, dibangun persepsi pasar sebagai pendekatan belajar yang bisa secara cepat mentransformasi orang.
Kesannya, kalo mau belajar dengan benar dan cepat, join pelatihan-pelatihan formal.
Apalagi banyak yang sekarang-sekarang beriming sertifikasi, dengan hanya ikut pelatihan beberapa hari atau jam, seakan orang bakal langsung kompeten dalam waktu singkat.
Padahal, banyak riset membuktikan bahwa, untuk mencapai hasil, pelatihan formal itu dampaknya ya cuman 10% udah gitu, banyak pendekatan yang bisa menggantkan.
Saya gak sedang bilang bahwa pelatihan formal itu gak penting. Pelatihan formal itu penting dan membantu. Tapi gak selalu harus jadi top of mind kok. Artinya kalo pengen belajar sesuatu sekarang, gak musti diawali dengan nyari pelatihan formal.
Bisa googling dulu, baca buku dulu, YouTube-an dulu, dan (ini penting) bisa eksperimen aja dulu (tentu cara ini gak berlaku pada bidang-bidang yang kalo salah bisa mengancam nyawa…)
Salama bidang yang mau dipelajari, gak membuat kita mati atau kecelakaan fisik jika salah, ya dicoba terus aja berkali-kali sembari sedikit nambah ilmu dan informasi.
Cara di atas malah bisa dapat lebih banyak daripada duduk di kelas dengerin dan ikuti instruksi dari instruksi atau trainer, lalu barharap selesai kelas bisa langsung jago.
Memang sih bereksperimen dan ngalamin salah serta gagal itu gak enak. Belajar dari kegagalan itu berat. Melihat ‘pain’ itu, berbagi teknik marketing yang dilakukan sebagian Trainer sekarang dibuat rada kurang etis, yaitu mempromosikan bahwa kalo belajar pada dia, seakan orang gak perlu ngerasain ‘pain’ itu untuk bisa jadi hebat.
Emang gak ngerasain ‘pain’, lha wong belajarnya lebih banyak nerima ilmu dan simulasi. Tapi ya gak menghasilkan transformasi secepat janji manis juga.
Malah ada orang yang sudah keliling dari satu pelatihan formal ke pelatihan formal lain dengan menghabiskan biaya tak terkira, nyoba semua kelas demi kelas dengan ekspetasi nemuin kelas yang yang asalkan diikuti bakal bisa merubah diri, tapi gak nemu-nemu. ya sejak awal ekspetasinya sudah salah.
Bijaklah memilih pelatihan formal. Kalo ada promo kelas belajar formal yang bombastis, tapi secara pikiran masuk akal kayaknya terlalu ajaib, skeptislah.
Cara lain, coba belajar mandiri atau ngabdi ke orang berilmu dalam jangka panjang. bisa juga program yang lebih dari sekedar belajar formal, seperti pendampingan panjang yang bakal bikin kita bisa melihat dan ngerasain progress setahap demi setahap.
Belajar dan bertumbuh itu, ya emang kudu sabar, kecuali kalo emang lebih seneng dibuai oleh promo-promo program pelatihan ‘ajaib’.
Ditulis Oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111