Pertanyaan itu sering hinggap di pikiran beberapa kolega, mengingat betapa dekat dan akurnya dua pendekatan ini.
Sederhananya gini…
COACHING adalah tindakan PENJAGAAN oleh Coach agar Coachee on-the-track menuju Goal. Jadi sifatnya memastikan progress terjadi di tiap proses untuk mengejar ketercapaian tujuan.
MENTORING adalah tindakan yang dilakukan untuk DUPLIKASI, dimana Mentor membimbing Mentee agar kelak bisa menajdi seperti (atau mendekati) dirinya (Sang Mentor).
Dari dua penjelasan singkat di atas, maka di dalam organisasi atau bisnis, COACHING fokusnya adalah pencapaian target baik target personal Coachee maupun target kelompok. Sedang MENTORING lebih kepada persiapan suksesi agar tim bisa sekualitas Leader dan siap menggantikan Sang Leader kelak, sehingga Sang Leader bisa mengambil tanggung jawab lebih tinggi.
“Trus yang dilakukan Coach, apa? Yang dikerjakan Mentor, apa?”
Macam-macam. Bahkan bisa mirip.
Misal, ‘Menggali insight…’ Ini Coaching atau Mentoring? Tergantung… Proses ‘Menggali insight’-nya dilakukan dalam rangka penjagaan untuk mencapain Goal? Atau dalam proses untuk proses Duplikasi?
“Nggak clear dong perbedaannya?!”
Kalo secara tujuan, jelas clear. Cek bagian awal status ini. Tapi secara aktivitas teknis, emang enggak.
Ya wajar lah, Coaching sama Mentoring itu masing-masing dirumuskan oleh kelompok orang yang berbeda, bahkan beda zaman… Dua kelompok ini gak pernah duduk bareng menyepakati. Jadi wajar kalo di tataran aktivitas ada yang mirip-mirip. Yang penting clear, aktivitas ini dilakukan ‘dalam rangka apa?”
“Kalo saya Leader, mending jadi Coach atau Mentor tim?”
Jelas Leader itu musti memastikan target tercapai, dan mempersiapkan tim untuk masa depannya. Jadi tentu perlu menguasai keduanya. Bukan pilihan.
Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111