Resiko menjadi Pemimpin adalah, mulai mempertahankan banyak hal, lebih dari memperhatikan diri sendiri.
Memperhatikan cara pandang dan pikiran orang lain, memperhatikan perilaku orang lain, memperhatikan respon orang lain, dalam rangka memikirkan strategi terbaik untuk memberi pengaruh.
Menjadi Pemimpin menuntut untuk banyak bicara soal KAMU dan KITA. Tidak lagi tentang AKU, AKU, AKU, dan AKU.
“Kalo Aku sih…”
“Aku tuh ya…”
“Aku maunya gini…”
“Tolong jangan gini dong aturannya Aku kan…”
“Nggak setuju, soalnya nanti Aku jadi…”
Artinya, salah satu cara cepat menilai jiwa Kepemimpinan seseorang (termasuk menilai Kepemimpinan diri sendiri), bisa dimulai dari perbandingan antara bicara KAMU + KITA, dibandingkan soal AKU.
Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111