Dua kepala lebih baik daripada satu kepala, apalagi tiga, empat, lima…?
benarkah?
Bisa benar, bisa juga enggak.
Dalam banyak kasus, seorang Pemimpin justru kerepotan karena timnya terlalu banyak dan semuanya ingin didengar. Rapat gak kelar-kelar. Pas mau eksekusi, udah modar.
Karenanya, saya sering skeptis dengan keluhan, “kami kekurangan orang!”
Pertanyaannya…
Kurang secara jumlah?
Kurang orang berkompeten?
atau… sebenarnya belum mengoptimalkan SDM yang ada?
Ada syarat untuk membuat makin banyak jumlah makin baik hasilnya baik secara kualitas maupun kuantitas.
- Mereka kompeten di pekerjaannya, dapat diandalkan dan dapat dipercaya, sehingga kita merasa percaya bahwa sebuah pekerjaan baik-baik saja ditangan mereka.
- Koordinasi dan wewenang jelas. Siapa mengerjakan apa, siapa bawahan siapa, dan disiplin dengan rantai ini. Jangan sudah dibagi dalam struktur, tapi Pemimpin tertinggi masih terlalu banyak ikut campur hal remeh-temeh
- Kepemimpinan yang kuat. Syarat ketiga ini seakan menjadi katalis bagi syarat lain. Kepemimpinan kuat ditandai dengan, Pemimpinnya dituruti dan ditaati. Untuk mewujudkannya, Sang Pemimpin perlu memastikan kualitas kepemimpinannya senantiasa terjaga pada level tinggi.
Lho, mana poin-poin yang terkait dengan Pemimpin memberi ruang bicara bagi tim, membuka pintu kreativitas berpendapat, dan semacamnya? mana hal-hal tentang Pemimpin menjadi pendengar yang baik?
Percayalah… tiga syarat yang saya sampaikan adalah syarat dasar, dan hal-hal terakhir merupakan syarat penguat.
Artinya, tanpa tiga syarat tersebut, hal-hal yang ditanyakan diakhir pun takkan ada gunanya, meski orang dalam tim jumlahnya banyak sekalipun
Ditulis Oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111